Bisnis Kami Tidak Mengenal Kata Tekor!!!

Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Wednesday 29 September 2010

Jadi Wanita Cantik Justru Merugikan Bagi Perempuan, Kenapa??

Tampang cantik dapat menghilangkan kesempatan seorang perempuan yang mencari pekerjaan yang dianggap "maskulin", demikian menurut sebuah studi dari University of Colorado Denver Business School. Perempuan cantik menghadapi diskriminasi ketika mereka melamar pekerjaan di mana penampilan tidak merupakan hal yang dianggap penting. Pekerjaan-pekerjaan itu termasuk untuk jabatan seperti manajer penelitian dan pengembangan, direktur keuangan, insinyur mekanik, dan pengawas konstruksi.

Perempuan cantik juga diabaikan untuk kategori seperti direktur keamanan, penjual hardware, penjaga penjara, dan sopir mobil derek. "Dalam profesi seperti itu, menjadi cantik justru merugikan bagi perempuan," kata peneliti Stefanie Johnson dalam suatu pernyataan sebagaimana dikutip Reuters, Ia menambahkan, perempuan cantik cenderung disortir untuk posisi seperti resepsionis atau sekretaris. "Pada jenis pekerjaan lain, perempuan cantik menjadi pilihan. Ini bukan kasus yang menunjukkan bahwa masih ada standar ganda ketika berkaitan dengan jender."

Penelitian itu, yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Sosial, didasarkan pada peserta yang diberi sebuah daftar pekerjaan dan foto para pelamar dan meminta mereka untuk menyortir para pelamar yang sesuai. Mereka berhadapan dengan setumpuk foto dari 55 laki-laki dan 55 foto perempuan.



Meski para peneliti menemukan bahwa perempuan cantik "ditendang" dari jenis pekerjaan tertentu, mereka menemukan bahwa pria tampan tidak mengalami diskriminasi serupa, malah selalu mendapat keuntungan.

Namun, Johnson mengatakan, orang-orang yang bertampang menarik menikmati keuntungan tertentu di tempat kerja. Mereka cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi, evaluasi kinerja yang lebih baik, perolehan suara yang lebih baik ketika maju untuk jabatan publik, dan banyak keuntungan lain.

"Pada jenis pekerjaan lain, perempuan cantik lebih disukai," kata Johnson,
dirilis dalam "Journal of Social Psychology" baru-baru ini menunjukkan bahwa perempuan cantik mengalami diskriminasi saat melamar pekerjaan yang dianggap maskulin dan pekerjaan yang tidak membutuhkan penampilan yang menarik.


Posisi pekerjaan yang dimaksud adalah manajer riset dan pengembangan, direktur keuangan, insinyur mekanik dan pengawas bangunan. "Dalam profesi ini menjadi menarik sangat merugikan bagi wanita. Dalam setiap pekerjaan lain, wanita menarik dibutuhkan. Ini bukan masalah bagi pria, yang menunjukkan bahwa masih ada standar ganda menyangkut gender," kata Stefanie Johnson, asisten profesor di University of Colorado Denver yang melakukan penelitian.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa pria yang menarik tidak mengalami diskriminasi yang sama dan selalu mendapat keuntungan. Menurut Johnson, orang yang berwajah menarik masih memiliki keuntungan. Mereka cenderung mendapat gaji lebih tinggi, evaluasi penampilan lebih baik, tingkat penerimaan lebih tinggi di universitas, memiliki rating pemilih lebih baik saat menjalankan jabatan pemerintah dan lebih mendapat keuntungan saat menghadapi uji penilaian.

Survei yang dilakukan majalah Newsweek baru-baru ini terhadap 202 manajer dan 964 anggota masyarakat, menyimpulkan bahwa wajah berperan dalam segala aspek di tempat kerja dan terutama bagi perempuan.

Saat diminta memberi peringkat sembilan atribut paling penting dalam skala satu hingga sepuluh, wajah berada dalam peringkat ketiga, diatas pendidikan dan rasa humor.

"Dalam dua penelitian, kami menemukan bahwa daya tarik bermanfaat bagi pria dan wanita yang melamar pekerjaan, dalam hal tingkat kesesuaian kerja. Bagaimanapun juga, daya tarik lebih bermanfaat bagi perempuan yang melamar jenis pekerjaan feminin daripada jenis pekerjaan maskulin," seperti tertulis dalam penelitian itu.
Perempuan cantik cenderung dikelompokkan dalam pekerjaan seperti resepsionis atau sekretaris. Perempuan cantik cenderung diabaikan dalam kategori pekerjaan seperti direktur keamanan, sales perangkat keras, penjaga penjara dan sopir truk gandeng.

"Orang bisa berargumentasi bahwa dalam kondisi tertentu penampilan fisik bisa menjadi dasar yang sah untuk mempekerjakan seseorang. Dalam pekerjaan yang melibatkan kontak tatap muka dengan klien, seperti sales, lebih banyak pelamar yang menarik secara fisik bisa melakukan pekerjaan lebih baik dari mereka yang kurang menarik," kata Johnson.

Johnson menegaskan pentingnya pertimbangan yang sama menyangkut kecantikan fisik dalam hal pekerjaan bagi pria dan wanita untuk menghindari diskriminasi terhadap perempuan

No comments:

Post a Comment